PENURUNAN KEANEKARAGAMAN HAYATI

 

-Punurunan Keanekaragaman Hayati-



            Ancaman terbesar utama bagi keanekaragaman hayati di seluruh wilayah dunia yaitu karena perubahan penggunaan lahan dan air (50%). Perubahan yang dimaksud yaitu penebangan yang dilakukan tanpa henti, penambangan, dan pertanian yang tidak berkelanjutan.  Kerusakan hutan apabila diabaikan secara terus-menerus dapat menyebabkan penurunannya keanekaragaman hayati yang ada di Indonesia. Selain itu eksploitasi berlebihan pada spesies yaitu ketika dengan sengaja manusia membunuh satwa tertentu untuk diperdagangkan, invasi oleh satwa dan menyebabkan penyakit, serta polusi dan perubahan iklim, karena polusi dapat mempengaruhi ketersediaan makanan dan reproduksi bagi satwa dan perubahan iklim menyebabkan kacaunya sinyal satwa untuk bermigrasi dan reproduksi. Hal-hal tersebut menjadi penyebab terjadinya penurunan keanekaragaman hayati

Terdapat berbagai solusi untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut yaitu:

a. Peningkatan SDM

b. Penyuluhan mengenai penangkaran satwa Indonesia

c. Memperluas habitat untuk satwa-satwa liar

d. Program penangkaran satwa liar


Referensi : https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/09/09/5-ancaman-terbesar-pada-keanekaragaman-hayati-di-bumi  

Pic : Pinterest

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

AIR BERSIH

Gambar
  -Air Bersih-             Makhluk hidup di bumi tidak dapat lepas dari tanah, air, dan udara. Air yang bersih menjadi salah satu jenis sumber daya berbasis air yang bermutu baik dan pada umumnya digunakan manusia untuk dikonsumsi atau digunakan untuk aktivitas sehari-hari. Air menjadi bagian penting bagi makhluk hidup, tanpa air kemungkinan besar tidak ada kehidupan di dunia.             Mengacu pada ilmu kesehatan masyarakat, penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan manusia karena persediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Seiring dengan meningkatnya populasi manusia maka tingkat kebutuhan terhadap air bersih meningkat pula. Sampai saat ini di berbagai wilayah dunia muncul fenomena kelangkaan air bersih, begitu pula dengan Indonesia. Pada daerah yang cukup jauh dari pusat pelayanan public, kurangnya sumber air t...
Baca selengkapnya

REBOISASI

Gambar
-Rebosisasi-             Berdasarkan data dari Global Forest Resources (FRA), Indonesia berada di posisi kedua yang mengalami kehilangan hutan terbanyak setiap tahunnya setelah Brasil. Alih fungsi hutan, kebakaran hutan, dan penebangan liar menyebabkan Indonesia kehilangan hutan seluas 684.000 hektar setiap tahunnya. Reboisasi menjadi langkah yang paling efektif dari hilangnya hutan di Indonesia dengan cara melakukan penanaman hutan baru. Secara hidrologis, pohon yang kembali ditanam dalam kegiatan reboisasi dapat menyerap dan menyimpan air. Secara orologis, kegiatan penanaman kembali hutan dapat mengembalikan fungsi hutan, dimana hutan berfungsi sebagai penyaring air yang menyerap ke dalam tanah dan menghambat derasnya laju aliran permukaan. Secara klimatologis, karbon akan diserap tanaman untuk melakukan proses fotosintesis, tentu akan meningkatkan kualitas udara dan mencegah dampak pemanasan global. Secara protektif, reboisasi ...
Baca selengkapnya